Celebral Palsy

Makalah
Cerebral Palsy
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus




Disusun oleh:
1.          Yustina Dini Putranti              151134028
2.          Antonia Triyatmi                    151134137
3.          Akta Setiya Budi                    151134189
4.          Lidwina Tutusari Mieke         151134 212




Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016




KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang sudah membimbing penulis selama proses pengerjaan makalah Cerebral Palsy ini,sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan makalah Cerebral Palsy ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.    Ibu E. Desiana Mayasari, M.A selaku dosen pendidikan anak berkebutuhan khusus yang sudah membimbing penulis selama pengerjaan makalah ini.
2.    Pihak SLB Tegar Harapan yang sudah bersedia memberikan informasi mengenai Cerebral Palsy.
3.    Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu demi kesempurnaan ensiklopedia ini.
Penulis menyadari bahwa makalah Cerebral Palsy ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalahCerebral Palsyini dapat berguna bagi semua pihat yang berkepentingan.

                                                                                     Yogyakarta,28 Februari 2017


Penulis.








BAB 1
PENDAHULUAN
a.     Latar belakang
Pendidikan adalah hal yang penting bagi kehidupan seseorang baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan juga berhak didapatkan oleh anak-anak yang berkebutuhan khusus (ABK). Anak berkebutuhan khusus yaitu anak dengan karakteristik berbeda dengan anak pada umumnya yang mengalami kelainan pada mental, emosi, dan fisik. Anak berkebutuhan khusus diantaranya tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita, autis, Cerebral Palsy, giffted, dan anak dengan gangguan kesehatan. Untuk mendidik anak berkebutuhan khusus perlu adanya tingkat kesabaran yang tinggi, didik kasih yang tinggi, mengerti psikologi anak dengan baik, dan memiliki keterampilan khusus untuk membantu tumbuh kembang dan pendidikan anak tersebut serta perlu adanya kerjasama dengan orangtua dari anak berkebutuhan khusus. Melalui pendidikan dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus.
b.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud cerebral palsy?
2.      Siapakah penemu cerebral palsy?
3.      Apa yang menyebabkan anak mengalami cerebral palsy?
4.      Apa saja ciri-ciri anak yang mengidap cerebral palsy?
5.      Apa saja tipe cerebral palsy?
6.      Bagaimana pendampingan kepada anak yang mengidap cerebral palsy?
7.      Bagaimana cara mengidentifikasi anak yang mengidap cerebral palsy?
c.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui mengenai cerebral palsy.
2.      Untuk mengetahui penemu cerebral palsy.
3.      Untuk mengetahui  ciri ciri anak yang mengidap cerebral palsy.
4.      Untuk mengetahui tipe cerebral palsy.
5.      Untuk mengetahui cara mendamping anak yang mengidap cerebral palsy.
6.      Untuk mengetahui cara mengidentifikasi anak yang mengidap cerebral palsy.



BAB 2
PEMBAHASAN
A.    Pengertian cerebral palsy
Istilah cerbral merujuk pada otak, sedangkan palsy bermakna gangguan terhadap pergerakan atau postur. Orang yang mengalami cerebral palsy tidak dapat menggunakan sebagian dari otot dalam tubuh mereka dalam keadaan normal akibat kerusakan dalam otak. Biasanya, kerusakan ini terjadi sebelum, semassa, atau setelah kelahiran disebabkan oleh otak yang tidak berkembang dengan baik atau terjadi insiden yang menyebabkan kerusakan otak yang sedang berkembang, seperti akibat kecelakaan atau kekurangan oksigen.
B.     Penemu cerebral palsy
Penemu pertama penyakit cerebralm palsy, yaitu William John Little pada tahun 1943, namun ia masih menyebutnya dengan istilah cerebral diplegia. Sedangkan orang yang pertamakali menggunakan istilah cerebral palsy Sir William Olser.
C.     Penyebab anak mengalami cerebral palsy
Penyebab anak mengalami cerebral palsy terjadi akibat kerusakan otak. Kerusakan otak dapat terjadi sebelum, semasa, atau setelah kelahiran. Terdapat dua masalah yang menyebabkan kerusakan otak yang menyebabkan cerebral palsy, yaitu:
1.      Ketidakmampuan otak untuk berkembang dengan baik
2.      Kerusakan saraf di dalam otak bayi yang sedang berkembang
Tahap kerusakan orak biasanya bergantung pada jenis dan masa terjadinya kecelakaan tersebut terjadi. Pada bayi prematur, pendarahan ke dalam otak dapat menyebabkan kerusakan yang serius jika bayi di dalam kandungan terlalu lama tidak mendapatkan oksigen, akan lebih besar kesempatan untuk terjadi kerusakan dalam jaringan otak.
D.    Ciri-ciri anak yang mengalami cerebral palsy
Ciri-ciri anak yang mengalami cerebral palsy biasanya pada beberapa bulan pertama kelahiran, bayi yang mengalami kerusakan otak mungkin akan menunjukan gejala berikut:
·         Terlihat lesu dan kurang sadar.
·         Tidak merasa nyaman dan sulit diasuh.
·         Abnormal, sering manangis dengan keras.
·         Tangan dan kaki gemetar.
·         Sulit untuk mengisap dan menelan.
·         Ketegangan otot rendah.
·         Postur tubuh abnormal, suka memiringkan badan.
·         Kadang dapat sakit tiba-tiba.
·         Mata selalu mengedip.
·         Badan tersentak dengan tiba-tiba, refleks abnormal.
Dalam masa enam bulan pertama, tanda-tanda yang berkaitan dengan kerusakan otak juga dapat dilihat dalam ketegangan otot dan postur tubuh bayi, seperti:
·         Ketegangan otot mungkin dapat berubah perlahan-lahan dari ketegangan yang biasa menjadi ketegangan yang parah hingga ia menjadi kaku.
·         Bayi tangannya selalu tergenggam.
·         Mungkin terjadi pergerakan simetris, yaitu satu bagian tubuh dapat bergerak dengan lebih baik daripada bagian yang sebelahnya.
·         Bayi mungkin menghadapi kesulitan untuk makan karena lidahknya mendorong untuk keluar.
Apabila bayi yang mengalami kerusakan telah mencapai usia enam bulan, biasanya kemampuan pergerakan bayi tersebut, seperti menggulingkan badan, merangkak, duduk, berdiri, berjalan, dan berbicara, menjadi sangat lambat.
E.     Tipe Cerebral Palsy
Jenis cerebral palsy terbagi menjadi 3 jenis utama, yaitu:
1.      Cerebrum palsy spastik : Ketegangan otot berada pada tingkat yang abnormal tinggi dan meningkatkan ketika menjalani aktivitas. Otot dan sendi terasa tegang dan kaku serta pergerakan menjadi terbatas.
2.      Cerebrum palsy athetosis : Ketegangann otot berubah secara konstan, biasanya ketegangan menjadi lebih tinggi. Tak memiliki koordinasi pergerakan dan tidak terkontrol.
3.      Cerebrum palsy ataxia : Masalah yang serius dalam hal keseimbangan dan koordinasi
F.      Cara mendampinngi anak yang mengalami cerebral palsy
Cara mendampingi anak yang mengidap anak yang mengidap cerebral palsy yaitu:
·         Melatih anak untuk memegang benda, seperti: pensil, pena, vas, botol, dan lain sebagainya
·         Melatih anak untuk berjalan menggunakan media
G.    Cara mengidentifikasi anak yang mengalami cerebral palsy
Mengidentifikasi anak yang mengalami cerebral palsy dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1.      Pemeriksaan fisik
Identifikasi dilakukan oleh ahli medis dengam cara menegakan diagnosa berdasarkan anamnesis lengkap tentang riwayat kehamilan, persalinan, prental, dan pascanatral. Pemeriksaan fisik ini dilengkapi dengan memperhatikan perkembangan motorik. Pada bayi yang mempunyai resiko tinggi pemeriksaan dilakukan berulang-ulang, karena gagal dapat berubah terutama pada bayi dengan hipotoni yang menandakan perkembangan bayi lambat. Hampir semua cerebral palsy melalui fase hipotoni (tonus otot yang rendah).
Pemeriksaan penunjang lainnya yaitu foto kepala, fungsi lumbal dan elektro encephalograp (EEG). Pemeriksaan lain yang dibutuhkan yaitu ultrasonografi kepala atau CT scan kepala untukmencoba etiologi.
2.      Pemeriksaan Psikologis
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya keterbelakangan mentak dan faktor sosial emosi.
H.    Permainan anak yang mengalami cerebral palsy
Permainan anak yang mengidap cerebral palsy biasanya merupakan permainan yang membuat anak bisa melatih sensori motorik kasar, seperti permainan lego atau uno balok.




BAB 3
KESIMPULAN
1.      Cerebral palsy merupakan gangguan terhadap pergerakan dan postur.
2.      Penemu palsy yaitu William John Little
3.      Penyebab cerebral palsy yaitu kerusakan otak yang terjadi sebelum, semasa, atau setelah kelahiran.
4.      Ciri-ciri bayi yang mengidap cerebral palsy, yaitu :
·         Terlihat lesu dan kurang sadar.
·         Tidak merasa nyaman dan sulit diasuh.
·         Abnormal, sering manangis dengan keras.
·         Tangan dan kaki gemetar.
·         Sulit untuk mengisap dan menelan.
·         Ketegangan otot rendah.
·         Postur tubuh abnormal, suka memiringkan badan.
·         Kadang dapat sakit tiba-tiba.
·         Mata selalu mengedip.
·         Badan tersentak dengan tiba-tiba, refleks abnormal.
5.       Tipe cerebral palsy, yaitu: Cerebrum palsy spastik, cerebrum palsy athetosis, cerebrum palsy ataxia
6.      Pendampingan anak yang mengidap penyakit cerebral palsy yaitu:
·         Melatih anak untuk memegang benda, seperti: pensil, pena, vas, botol, dan lain sebagainya
·         Melatih anak untuk berjalan menggunakan media
7.      Permainan anak yang mengidap cerebral palsy biasanya merupakan permainan yang membuat anak bisa melatih sensori motorik kasar, seperti permainan lego atau uno balok.




Daftar Pustaka
Friend, Marilyn dan Bursuck, William D. 2008. Special Education for Special Children.
                  Jakarta: Hikmah
Smith, J. David. 2012. Sekolah Inklusi. Bandung: Nuansa Cendekia

Muhammad, Jamila K. D. 2015. Menuju Sekolah Inklusi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Komentar